Semua hal yang tak kau tahu, menjadi rahasia di balik senyum kecilku... |
Semua rasa yang merambah di hati, menjadi penopang siluet hidupku... |
Semuanya yang tak kau tahu, semua rasa yang tak terucap hingga badai mengacau jalurnya... |
Hal yang tak tersampaikan selalu menyesak, meruak menjadi satu di dalam batinku... |
Tak ayal mengoyak jiwaku, semua hal itu tersirat di mata, melalui tetesan bening air mataku... |
Aku terhanyut merasakan hal yang terbiasa kujalani... |
Menjadi lemah dan kuat seketika, menjadi lelah dan penuh semangat... |
Haruskah aku suarakan isi hati ini, Dapatkah aku ungkapkan rasa yang kualami? |
Bisakah kau janjikan tak ada badai yang datang? |
Bisakah semua baik-baik saja ketika kau tahu semuanya? |
Bisakah? |
Apakah tawa kecil dan senyum hangatmu akan tetap menghiasi wajahmu kala semua itu terjadi? |
Tak ingin ku ungkapkan perasaan yang membahana di lubuk hatiku... |
Tak ingin ku suarakan desiran hati yang menggerogoti batinku... |
Ingin kulupakan saja, hingga tak ada yang tersakiti... |
Memendam kesabaran yang tanpa batas, mengukir sebuah senyuman yang memilukan |
Sakit... Hatiku terus menerus sakit... |
Batinku teriris... |
Aku ingin terus bertahan dibalik sayatan sayatan luka yang kubuat sendiri... |
Aku masih ingin terus tersenyum dibalik tetesan tetesan air yang menggenang di mataku... |
Aku ingin menghapus sendiri luka batin yang menyiksaku... |
Hingga kau sadar, sampai kau tahu, bagaimana perasaanku padamu... |
Seberapa jauh aku berjuang untuk tetap membuatmu tersenyum... |
Seberapa jauh aku berusaha keras memahamimu... |
Kau tahu, sebuah tawa yang kubuat di bibirmu, telah menjadi obat luka yang ada di hatiku... |
Sebuah cerita yang kau lantunkan, menjadi nyanyian kisahku yang merdu... |
Aku ingin terus mengukir tawa itu, aku ingin terus melukis wajah riangmu... |
Wajah riangmu bagaikan lukisan yang tak tergantikan harganya bagiku... |
Andai kau tahu itu... |
Betapa rapuhnya aku, tanpamu... |