Berulang kali galau ini menghampiri, open-close open-close open-close, gitu aja terus ketika saya buka windows explorer di laptop saya, #Naas…? Kenapa saya bisa segalau ini? Karena saya belum mandi. Tidak… bukan itu!!! Jadi, saya galau karena sesuatu. Ya… sesuatu!!! Apakah itu? Ntah lah, saya mencoba menafsirkannya dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi tak satupun kutemukan kata-kata yang “PAS” untuk mengungkapkan perasaan hati saya saat ini.
Yang jelas saya dibuat kacau oleh diri saya sendiri. Merasa bersalaaaaahhhh… telah meninggalkan seseorang untuk sekedar bersenang-senang. Merasa ga enaaaaaaaaaaaak banget… Tapi benarkah saya meninggalkannya? Apakah ketika saya ditinggalkan olehnya saya akan membuat dia merasa tersudutkan? Mengirimi kata-kata yang “JLEB… JLEB… JLEB…” padanya? Sampai saya terkapar kayak ikan yang abis diangkat dari kolam? *Keplek keplek keplek keplek
Setiap saya keluar dengan teman-teman saya, pesan singkat tapi entah kenapa rasanya kayak dihunus tujuh pedang kasat mata, “Selamat Menikmati”. Ugrrrrhhhh… darah mengucur kemana-mana #Lebay. Yah… setelah disiksa dengan satu kalimat pendek tapi bermakna, saya merasa lemas tak berdaya. Apa yang harus saya lakukan? Jika saya menjawab :
a.       “Iya. Ni lagi seneng banget”.
Jawaban dia = “Ya udah. Sana, met bersenang-senang aja” => Pengertian yang ada di pikiran saya seolah mengisyaratkan bentuk kata dari pengusiran yang sangat jelas. Ditegaskan pada kata “sana”. Dan apa yang akan terjadi pada saya? Merasa diusir kayak sales panci ketahuan bo’ong.
b.      “Maaf. Ga bisa ngajak kamu”.
Jawaban dia = “Ngapain minta maaf? Kan ni hidup kamu. Ya terserah kamu donk mau gimana. Udah... udah… met bersenang-senang sana” => Pengertian yang ada di pikiran saya seolah dia ga peduli mau saya seneng kek, kegirangan kek, gila kek, gulung-gulung kek, goyang kayang kek, salto kek, sekarat kek, cukup! Itu urusan saya bukan dia. Dan sekali penekanan pada kata “sana” membuat saya terusir.
Baiklah, apapun yang saya katakan, saya akan terusir dari dunia yang fana ini. Akhirnya, saya mencoba memilih cara terakhir. Tidak membalas pesannya sampe acara saya selesai. Fuhh… pilihan tepat sepertinya. Tapi, tak lama kemudian saya akan disiksa lagi dengan pesan “Saat kau tak ada, atau kau tak disini. Terpenjara sepi kunikmati sendiri”. Oh Nooooooooooo!!! Seseorang tolong saya, saya harus bagaimana??? Apa yang harus saya lakukan??? KAMU PENGEN AKU GIMANA??? Dia menjawab, “kamu ga perlu ngelakuin apa-apa”. Baiklah untuk sementara waktu saya akan menjadi Patrick Star.

*Satu jam kemudian*

-Bengong... dengan air liur menetes- 

*Tiga jam kemudian*

-Bengong... dengan air lur udah kayak sungai amazon-

*Dalam tempo yang tidak diketahui*

-Berbusa...-

Cukup sudah, saya akan mencoba mengerti… by : Rizky

0 komentar: