Sepertinya saya sudah sampai pada ujung perasaan yang harus saya hentikan. Saya harus menghentikan perasaan saya terhadap anda. Padahal baru kemarin saya merasa sangat menyayangi anda. Tiba-tiba harus saya akhiri secara tiba-tiba. Akhirnya, anda tetap tidak bisa melupakan dia. Anda semakin mencintai dia. Saya tahu... saya sangat tahu... sebenarnya anda tidak pernah memikirkan keberadaan saya. Tetapi saya selalu berusaha menjadi pondasi terkuat untuk diri anda disaat anda rapuh. Tapi, sepertinya tak akan berhasil sampai kapanpun. Bahkan saya berhasil melewati saat-saat tersulit dimana saya tidak pernah berada dalam hati anda, mimpi anda, maupun masa depan anda. Akhirnya saya harus menghancurkan pondasi yang menopang saya untuk mempertahankan hati saya.

Semua ini sudah harus saya selesaikan. Rasa sakit ini sudah berada di ujungnya. Begitupun perasaan saya sudah berada di ambang pintu. Dan saya harus keluar serta menutup pintu hati dan menguncinya lagi rapat-rapat. Tapi, mungkin kunci ini tak akan pernah bisa saya buang. Saya pasti menyimpannya. Menyimpan kenangan saya bersama anda. Menyimpan perasaan yang membuat saya kuat. Menyimpan perasaan yang menyakitkan di ujung hati ini.

Ahhh, sial!!! Apa ini? Apa maksud hati ini ingin terus bertahan? Ingin terus menyayanginya? Kenapa saya seperti ini? Hei... Apa maksud hati saya ini? Tidakkah hati saya ini mendengarkan apa yang dikatakannya? Kenapa? Apa hati saya menutup telinga tadi? Sadarlah hati... Saya bukan siapa-siapa baginya. Saya sudah berpikir terlalu jauh. Kenapa? Kenapa kau begitu kuat? Memberi dorongan pada diri saya agar tersenyum. Padahal saya tahu, hati ini menangis... Lebih baik kau rapuh saja daripada merepotkan saya seperti ini. Sampai kapan kau ingin terus bertahan? Sampai melihatnya menikah dengan orang lain? Haaa? Apa kau dengar hati??? Tolong, turuti perintah saya!!!

Apa yang membuat kau begitu keras kepala menyayanginya? Bukankah kau sudah dengar apa yang dia ucapkan tadi? Saya tahu anda menutup telinga mendengar apa yang dia katakan... Anda tetap yakin pada dirinya. Sudahlah hati, hentikanlah perasaanmu terhadapnya.

Apa yang harus saya lakukan saat ini? Bagaimana cara menghentikannya? Lebih baik semua ini kembali seperti dulu, ketika hati ini mati dan membisu. Dan tidak memberikan saya pondasi sekuat ini.

0 komentar: