Sungguh, saya tak ingin lagi merasakan rasanya dikhianati...
Kenapa? Coba bayangin, disaat kamu begitu percaya dengan seseorang, bahkan seseorang itu telah mengungkapkan beberapa janji padamu, dan tiba-tiba seseorang yang lain datang menghancurkan semuanya. Dan seseorang yang tadi melupakan janjinya kepadamu, dan menghilang dari kehidupanmu. Tidak hanya mengingkari janji, tapi juga membual, ditinggalkan dan dicampakkan. Oh My God! Rasanya seperti ditinggalkan seorang diri di tengah2 pulau Sempu. Tahu ga Pulau Sempu itu dimana? Ya udah, ga usah dibahas. Kembali ke topik.
Rasa hancur yang tak terkira dan sakit yang menyiksa serasa membawa kita ke pinggir jurang untuk memaksa kita jatuh ke dalamnya. #Lebay... Tapi, sungguh! Rasanya kurang lebih seperti itu. Saya sudah mengalaminya berulang kali. Sama teman, sahabat, dan seseorang yang pernah ada di hati #Ceilee... Dan kenapa sekarang saya bahas lagi. Saya tidak ingin mengalaminya. Saya ulangi, Saya Tidak Ingin Mengalaminya LAGI.
Kembali ke topik, biasanya kalau saya sudah hancur seperti itu, saya melakukan kesenangan seperti menjaili teman, menyiksa adik saya jika saya berada di rumah, dan kalau sudah akut saya akan mengurung diri di kamar. Terkadang, saya selalu berfikir, kenapa ini terjadi pada saya, kenapa saya dikhianati, kenapa harus begini akhirnya? Sebenarnya jawabannya cuman satu. Karena kita hidup dan harus mengikuti alur kehidupan yaitu kesedihan. Coba sekarang perhatikan orang yang sudah kaya, sukses, berhasil dalam segala hal. Nggak akan pernah terucap kata2 tersebut. Kenapa kekayaan ini menyertaiku? Kenapa saya begitu dicintai? Kenapa harus berakhir begitu menyenangkan? Kalau ada orang yang bilang kayak gitu. Orang lain pasti berpikiran aneh tentang orang tersebut.
Dan suatu saat nanti, saya percaya saya akan mendapatkan sesuatu yang baik bagi saya. Eitss... kalau dipikir2 sebenarnya menerima perlakuan menyedihkan dari orang lain itu juga sesuatu yang baik lho. Kalau orang lain bakal bilang, Itu ujian, paling tidak kita mendapat hikmahnya. Dan hal itu mengajarkan kita untuk sabar. Atau kalau dalam situasi dikhianati atau dibohongi sama seseorang yang spesial. Pasti bakal bilang, Kamu harus bersyukur, kamu belum menikah sama dia. Coba kalau jadi beneran, mending tau belangnya sekarang kan? Dan dari sekian banyak petuah yang saya peroleh, ada satu petuah yang benar2 membuat saya lupa akan kesedihan saya. Petuah tersebut pendek hanya terdiri dari dua kata INILAH HIDUP. Yah... saya bener2 lupa dengan kesedihan saya, dan saya langsung pengen menghajar orang yang bilang seperti itu. Tapi, sebenarnya petuah tersebut sangat benar. Bukan berarti yang lainnya salah. Yaa... memang inilah hidup. Kalau nggak mau ngerasain pahit manisnya kehidupan, ya nggak usah hidup. Itupun kalau di Akherat hidupnya juga tentram lho. Kalau ternyata yang didapat siksaan? #Naudzubillah min dzalik
Pokoknya tetap semangat buat teman2 yang sedang menjalani penderitaan di dunia. Ingat! Tak selamanya hidupmu menderita. Allah itu Maha Adil dalam segala hal. Dan roda kehidupan itu akan selalu berputar. Ngomong2 roda kehidupan itu di daerah mana sih? Kalau dari sini naik angkot apa? Ya sudahlah, nggak usah dibahas.

0 komentar: