Aku belum dapat terlelap di keheningan malam
Sinar yang menemaniku kini seakan mulai meredup
Seolah ingin hilang dan pergi
Mataku mulai kesulitan menangkap kehadiran sinar itu

Sinar yang pernah menghangatkan kalbuku
Sinar yang selalu menerangiku dalam gelap
Sinar yang membuat setiap langkahku menjadi indah
Sinar yang akan selalu kujaga agar tak padam

Air mataku menekan keluar saat kutahu sinar itu semakin buyar
Sinar itu mulai menjauh dan terbang
Aku terdiam dalam remang-remang dibawah bayangan sinar itu
Ku bertanya, Akankah aku kehilangannya?

Sinar itu berpaling padaku tersenyum
Dan sekali lagi membawa kehangatan yang tiada tara
Satu kalimat yang mendamaikan meresap di jiwaku perlahan
Aku tidak akan meninggalkan kamu

Namun kedamaian itu tak bertahan lama
Sinar itu semakin nyata merapuh
Aku mencoba menajamkan mataku,
mengurung sinar itu dengan kedua tanganku
Agar tak meredup dan padam

Biarlah semua orang membodohi perbuatanku
Aku hanya ingin menjaga perasaan ini untuknya
Untuk cahaya yang telah memberikan nyawa untuk hatiku
Aku tak akan putus asa untuk menjaga sinarnya tetap menyala
Aku akan selalu ada untuknya

Cahaya itu telah menjadi nafasku,
Cahaya itu telah menjadi aliran darahku,
Cahaya itu telah menjadi denyut nadiku,
Cahaya itu telah menjadi detak jantungku,

Tak akan kubiarkan dia tersakiti, meski akulah yang harus sakit
Tak akan kubiarkan dia terluka, meski akulah yang harus luka
Tak akan sedikitpun kubiarkan dia kecewa,
Akan kubagi bahagiaku untuknya, akan ku hela rasa perih di tubuhnya

Hingga ia sadar, bahwa aku begitu menyayanginya
Hingga ia sadar, betapa aku merindukannya
Sampai tak ada kalimat yang mampu mewakili perasaanku padanya

Sesungguhnya, aku masih menunggu
Aku masih berharap, rasa itu akan hadir
Tapi air mataku menepis kepercayaanku
Jiwaku perlahan hancur karena terlalu lama menunggu

Namun, setiap detik, setiap nafas, setiap detak jantung
yang mengalir mengisi relung jiwaku,
Mengisi pondasi kepercayaanku,
Menjadi bara yang akan terus membakar rasa inginku,
Hasratku yang muncul untuk memilikimu
Sayap-sayap yang telah patah, kujahit sedemikian rupa
Karena jika kau membutuhkanku, ku akan segera terbang padamu

Semua ini kulakukan hanya untuk melihatmu tersenyum
Tertawa bersamaku, mengisi hari-harimu dengan kenangan indah
Menghadapi rintangan dan cobaan dengan mata berbinar
Dan melangkahkan kaki dengan ringan untuk menghadapi hari

Walaupun mungkin saat ini cahaya itu mulai meredup
Mulai melupakan aku, mulai menjauhiku...
Hingga mungkin tak akan ada waktu lagi untuk menerangiku
Aku tak akan menyerah...

Setetes demi setetes semangat akan kubangun
Walaupun nantinya akan jatuh menjadi air mata
Tapi dengar, aku akan bertahan,
Berdiri bertopangkan pondasi yang telah ku bangun
Tersenyum padamu, dan akan selalu tersenyum padamu
Mulai saat ini sampai nanti...
Hingga aku tak mampu lagi untuk tersenyum...

0 komentar: